Home » » Bintang Kejora Tentang Venus Dalam Al Qur'an

Bintang Kejora Tentang Venus Dalam Al Qur'an

Posted by BOCAH PURWADADI on Sunday, December 13, 2015


Waktu buka puasa sampai seusai isya pada Ramadhan tahun ini bakal dihiasi oleh Planet Venus. Planet kedua terdekat dari Matahari itu "bersinar" putih terang dengan magnitudo kurang lebih -3, sangat mudah dilihat dengan mata telanjang.

Penampakan Venus di bulan Ramadhan tidak spesial, namun hebat bila dilihat dari sisi sejarah. Venus, meskipun tidak punya makna khusus dalam Islam, mewarnai kebudayaan pada zaman Nabi Muhammad ataupun pada nabi-nabi sebelumnya.

Venus serta dakwah Nabi Ibrahim

Kepala Lembaga Penerbangan serta Angkasa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengungkapkan bahwa Venus disinggung dalam kisah Nabi Ibrahim, yang mengundang umatnya memercayai Tuhan yang satu, tidak berwujud, serta kekal.

Kisah Dakwah Nabi Ibrahim itu tertulis dalam Al Quran surat Al An'am ayat 74-83. Ibrahim yang kerap disebut bapak monoteisme menghadapi kaum Harran yang menggandrungi astronomi serta menjadikan bintang sebagai obyek sesembahan.

"Maka pada saat dirinya berada pada waktu malam yang gelap, dirinya melihat suatu  bintang (bersinar-sinar), kamudian dirinya mengatakan: 'Inikah Tuhanku?' Kemudian apabila bintang itu terbenam, dirinya mengatakan pula: 'Aku tidak suka terhadap yang terbenam, hilang'," demikian Surat Al An'am ayat 76.

Sementara itu, ayat 77, "Kemudian apabila dilihatnya bulan terbit (menyinarkan cahayanya), dirinya mengatakan: 'Inikah Tuhanku?' Maka seusai bulan itu terbenam, mengatakan dia: 'Demi sesungguhnya, apabila aku tidak diberbagi petunjuk oleh Tuhanku, niscaya menjadilah aku dari kaum yang sesat."

Sementara itu, ayat 78, "Kemudian apabila dirinya melihat matahari terbit, mengatakanlah dia: 'Inikah Tuhanku? Ini lebih besar.' Seusai matahari terbenam, dirinya mengatakan pula: 'Wahai kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri (bersih) dari apa yang kalian sekutukan (Allah dengannya)'."

Thomas, pada saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (23/6/2015), mengungkapkan, "Sebetulnya bintang bersinar-sinar yang dilihat Ibrahim pada malam hari tersebut bukan bintang, melainkan planet Venus."

Menurut Thomas, cerita dalam surat itu menampilkan keistimewaan Ibrahim dalam berdakwah. "Ibrahim sanggup membahas Tuhan dengan baik, dirinya nabi yang dapat mengajarkan ketuhanan dengan cara logis dengan memakai benda-benda langit."

Bintang Nabawi

Dalam bangunan masjid kuno Islam, acapkali dibagian kubah tersedia simbol bulan sabit serta bintang. Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengungkapkan, "Bintang itu sebetulnya ialah Venus. Venus dianggap bintang sebab cahayanya terang."

Peradaban Islam juga mengetahui bintang sisi delapan alias bintang Nabawi. Menurut Ma'rufin, bintang sisi delapan yang kerap diceritakan itu sebetulnya juga planet yang punya atmosfer terpanas di Tata Surya itu.

"Sebelum Islam, ada bintang sisi enam, pada zaman Daud. Saat Islam, kamudian ada bintang sisi delapan. Dengan sisi delapan, maka sinarnya lebih terang. Paling cocok, bintang sisi delapan itu ialah Venus sebab cahayanya paling terang," urai Ma'rufin.

Meski dengan cara implisit disinggung, peran serta proses masuknya Venus dalam kebudayaaan Islam belum tidak sedikit diketahui. Islam sendiri tidak tidak sedikit menyebut benda-benda langit tidak hanya Bulan serta Matahari.

Satu benda langit tidak hanya Bulan serta Matahari yang disinggung ialah bintang Sirius, bintang paling terang yang dapat dilihat dari Bumi. Sirius dalam Al Quran surat An Najm disebut dengan istilah Syiraa.

Dahulu kala, di Arab, ada klan Khuza'ah yang ialah tahap dari orang Quraisy, yang menyembah Venus. Muhammad kemudian mengundang orang-orang itu untuk berhenti menyembah Venus serta hanya memercayai Tuhan yang satu.


0 comments:

.comment-content a {display: none;}